Kamis, 30 Desember 2010
Senin, 27 Desember 2010
Renungan Akhir Tahun
Sahabat...
Akhir tahun telah dekat.. Saatnya mengintrospeksi apa saja yg telah kita lakukan selama satu tahun ini.. Jika ada hal yg baik maka pertahankan, jika ada hal yg buruk maka tinggalkan.. Tak perlu terlalu berhura2, alangkah baiknya jika kita marenung untuk rencana satu tahun kedepan jika kita masih di perbolehkan hidup oleh Tuhan sang pencipta..
Jangan menunggu bahagia, baru tersenyum.
Tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia.
Tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia.
Jangan menunggu kaya, baru mau beramal.
Tapi beramal lah, maka kamu semakin kaya.
Tapi beramal lah, maka kamu semakin kaya.
Jangan menunggu termotivasi, baru bergerak.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.
Jangan menunggu dipedulikan orang baru anda peduli.
Tapi pedulilah dengan orang lain, maka anda pasti akan dipedulikan.
Tapi pedulilah dengan orang lain, maka anda pasti akan dipedulikan.
Jangan menunggu orang memahami kamu, baru kita memahami dia.
Tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.
Tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.
Jangan menunggu proyek, baru bekerja.
Tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu.
Tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu.
Jangan menunggu dicintai, baru mencintai.
Tapi belajarlah mencintai, maka anda akan dicintai.
Tapi belajarlah mencintai, maka anda akan dicintai.
Jangan menunggu banyak uang, baru hidup tenang.
Tapi hiduplah dengan tenang, maka bukan hanya sekadar uang yang datang, tapi damai sejahtera.
Tapi hiduplah dengan tenang, maka bukan hanya sekadar uang yang datang, tapi damai sejahtera.
Jangan menunggu contoh, baru bergerak mengikuti.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
Jangan menunggu sukses, baru bersyukur.
Tapi bersyukurlah, maka akan bertambah kesuksesanmu.
Tapi bersyukurlah, maka akan bertambah kesuksesanmu.
Jangan menunggu bisa, baru melakukan.
Tapi lakukanlah..! Kamu pasti bisa..!
Tapi lakukanlah..! Kamu pasti bisa..!
Para Pecundang selalu menunggu Bukti dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti.
Seribu kata akan dikalahkan Satu Aksi Nyata!
Seribu kata akan dikalahkan Satu Aksi Nyata!
Semoga Tahun 2011 menjadi awal yang baik bagi pencapaian target2 kita.
Tetap Semangat !!!
@by Rudi Sy.Idris (C3-09)
Senin, 13 Desember 2010
KEBERSAMAAN dan KEKOMPAKAN
Pada kodratnya, manusia adalah makhluk sosial. Yang tidak mungkin bisa hidup sendiri. Oleh karena itu, harus berhubungan dengan orang lain yang selanjutnya terjadi interaksi dan menimbulkan kebersamaan serta ke level yang lebih tinggi yaitu kekompakan.
Dalam benak semua orang pasti pernah berfikir bagaimana cara mempererat kebersamaan dan kekompakan. Berbagai cara telah mereka, dan kita lakukan agar bisa menjadi lebih kompak, tentunya semua orang mempunyai versi yang berbeda untuk itu.
Sebenarnya apa sich kebersamaan dan kekompakan itu? Dan bagaimana cara mempereratnya ?
Ockey, mari kita kupas……..
KEBERSAMAAN
Diambil dari kata dasar bersama, yang mempunyai kepanjangan dari :
Bulatkan tekad
Eratkan hubungan
Rasakan
Semangat dalam diri
Akan tanggungjawab
Manusia
Akan tugasnya
Sepintas membaca kepanjangan di atas terlintas dalam benak kita adalah bersama untuk menjalankan tanggung jawab terhadap suatu tugas. Yang itu merupakan pengertian dalam arti sempit. Dari kepanjangan diatas, arti kebersamaan ditekankan pada huruf E = Eratkan hubungan.
Memang, bersama identik dengan hubungan yang erat (kok tambah bingung ya). Pokoknya, kebersamaan adalah rasa dari dalam diri untuk selalu berusaha mempererat hubungan dengan orang lain untuk menuju kekompakan.
KEKOMPAKAN
Diambil dari kata dasar kompak. . Yang dimaksud kompak di sini adalah
Koreksi pribadi
Orasikan
Masalah
Pada
Akarnya
Kebersamaan
Hampir 70% kegagalan dalam suatu kegiatan disebabkan kurang kompak, atau bahasa organisasinya kurang koordinasi. Dan untuk membenahinya, adalah berusaha untuk selalu bersama. Lantas, kompak sendiri mempunyai pengertian suatu rasa yang timbul akibat adanya kebersamaan. Kompak merupakan satu tingkat di atas kebersamaan. Kalau kompak sudah pasti bersama, kalau bersama belum tentu kompak.
Nah,, sudah mengerti bukan? Apa maksud dari “bersama dan kompak”. Sekarang, bagaimana cara mempererat kebersamaan dan kekompakan? Apa diikat tali sampai nggak bisa lepas atau mungkin dipegang sampai benar-benar kuat?? Bukan itu, memang kebersamaan dan kekompakan sebuah benda?
Jadi untuk mempereratnya butuh keahlian khusus. Seperti uraian di atas, berbagai cara dilakukan dan caranyapun berbeda-beda antar individu. Yang paling berpengaruh adalah karakter dan sifat masing-masing. Dan peran pemimpin sangat di butuhkan untuk mengatasi masalah ini.
Kuncinya untuk memperoleh kebersamaan dan kekompakan hanya satu, yaitu sering-seringlah komunikasi. Entah langsung atau tidak. Misalnya ngobrol bareng, sms, dsb. Karena dengan sering ketemu, ada pepatah Jawa mengatakan “witing tresno jlaran soko kulino” (awal dari rasa sayang adalah karena biasa)... Nah, kalau sudah sayang, pastinya rela dan iklas untuk berkorban….
Kuncinya untuk memperoleh kebersamaan dan kekompakan hanya satu, yaitu sering-seringlah komunikasi. Entah langsung atau tidak. Misalnya ngobrol bareng, sms, dsb. Karena dengan sering ketemu, ada pepatah Jawa mengatakan “witing tresno jlaran soko kulino” (awal dari rasa sayang adalah karena biasa)... Nah, kalau sudah sayang, pastinya rela dan iklas untuk berkorban….
Indonesia saja bisa merdeka karena bersama dan kompak…………………..
“Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses”
@ by Rudi Sy.
Rabu, 01 Desember 2010
Cinta, Kekayaan dan Kesuksesan
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut."
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"
Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar."
"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali," kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini."
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama," kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan", sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. "Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa di antara kami yang boleh masuk ke rumahmu."
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita."
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta."
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak
masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita."
masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita."
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."
Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho.. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?" Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Di sana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."
RENUNGAN
Orang sering sulit dimengerti, tidak pikir panjang dan selalu memikirkan diri sendiri, namun demikian ... ampunilah mereka.
Bila anda baik hati, orang mungkin menuduh anda egois, atau punya mau, namun demikian ... tetaplah berbuat baik.
Bila anda sukses, anda akan menemui teman-teman yang tidak bersahabat, dan musuh-musuh sejati anda, namun demikian ... teruskan kesuksesan anda.
Bila anda jujur dan tulus hati, orang mungkin akan menipu anda;
namun demikian ... tetaplah jujur dan tulus hati.
namun demikian ... tetaplah jujur dan tulus hati.
Hasil karya anda selama bertahun-tahun dapat dihancurkan orang dalam semalam; namun demikian ... tetaplah berkarya.
Bila anda menemukan ketenangan dan kebahagiaan, mungkin ada yang iri, namun demikian ... syukurilah kebahagiaan anda.
Kebaikan anda hari ini gampang sering dilupakan orang; namun demikian ... teruslah berbuat kebaikan.
Berikanlah yang terbaik dari anda dan itu pun tidak akan pernah memuaskan orang, namun demikian ... tetaplah memberi yang terbaik.
Pada akhirnya ....
Perkaranya adalah antara anda dan Sang Pencipta...
dan bukan antara anda dan mereka.
@ sent by Sumartono,ST
Langganan:
Postingan (Atom)